045 Civil Society dari Perspektif Islam dan Barat oleh Assoc. Prof. Dr. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sinopsis

Civil society (CS, masyarakat sipil/warga) telah lahir kembali dalam wacana dan gerakan politik global di dua dekade terakhir abad ke-20. Di Eropa Timur, pada dekade 1980-an CS dapat menjatuhkan negara dengan sistem partai sosialis (tunggal) yang otoriter. Di Eropa Barat, gema CS mengambil bentuk tumbuhnya kritik sayap kanan terhadap negara kesejahteraan dan bangkrutnya aliansi pasca-perang antara modal dan buruh, sementara di Amerika Latin diartikulasikan  dengan keinginan untuk bebas dari pemerintahan militer. Sedangkan  di Afrika, Asia Timur, dan Timur Tengah, CS digunakan untuk mengekspresikan keanekaragaman perjuangan untuk demokratisasi dan perubahan politik. Ekspresi perjuangan ini tidak lepas dari peran lembaga internasional melalui bantuan program pengembangan dan penguatan CS melalui negara yang melahirkan lembaga swadaya masyarakat, organisasi non-pemerintah, dan gerakan warga negara. CS, dengan demikian, telah berkembang dari sebagai oposan atau penyeimbang negara menjadi objek kooptasi negara. Wacana dan gerakan tidak menampakkan hasil yang sama. 

Di negara-negara Muslim, dengan puncaknya gerakan reformasi di Indonesia (1998) dan Arab Spring (revolusi Tunisia, Libia, Mesir, Yaman, Syria, dan Bahrain pada 2011), tidak sebagaimana di Eropa Timur dan Amerika Latin, gerakan CS relatif mengalami kegagalan, kecuali Tunisia. Sebab-sebab kegagalan baik karena intervensi militer regional dan/atau internasional (Yaman dan Bahrain) maupun karena perang sipil yang saling menghancurkan (Syria, Libia, dan Yaman) yang terus berlangsung dalam satu dekade. Hanya Tunisia yang berhasil menuju suatu pemerintahan yang demokratis konstusional (paling tidak sejak Mei 2018). Di Indonesia sendiri, sekalipun CS relatif berhasil menjatuhkan Orde Baru. Namun perkembangannya di masa Orde Reformasi CS tidak mengalami penguatan seiring dengan terjadinya paradoks demokrasi. Pertama, kelompok civil society yang di masa Orde Baru sebagian besar dikooptasi oleh kekuasaan negara, maka di masa Reformasi sebagian dari mereka giliran mengooptasi negara. Kedua, demokrasi Indonesia telah berubah wajah dari demokrasi-kuasa-rakyat ke demokrasi-kuasa-oligarki yang telah berdampak pada semakin berkurangnya kebebasan berpendapat dan berorganisasi. 

Di tengah situasi yang tidak kondusif ini, revitalisasi CS menjadi penting. Tanpa revitalisasi CS, masa depan negara-bangsa di negara-negara Muslim menjadi pertaruhan sangat mahal. Dalam rangka revitalisasi CS itulah, kuliah ini dipersembahkan kepada peminat. Kuliah difokuskan pada dimensi teoritis/konsepsual dengan mengkaji CS dari perspektif Islam dan Barat. Perspektif Barat dikaji terlebih dahulu, mencakup: Perkembangan Konsep CS Pengalaman Barat (dimulai dari masa klasik [Yunani] dan masa modern awal [abad ke-17 dan ke-18], lalu masa modern lanjut  [abad ke-19 dan ke-20]) sampai Penggunaan Kontemporer (akhir abad ke-20). Perspektif Islam dikaji kemudian, menghasilkan dasar legitimasi normatif dasar legitimasi teoritis, dan dasar legitimasi historis [pengalaman masyarakat Muslim], dan model sosiologis bagi konstruksi konsep CS perspektif Islam. 

Minggu 1: Pendahuluan
Latar belakang, pentingnya, tujuan, manfaat, dan metode kajian. 



Minggu 2: Perkembangan Konsep CS Pengalaman Barat (masa klasik [Yunani] dan masa modern awal [abad ke-17 dan ke-18])
Perkembangan konsep CS dikaji dalam lima elemen: konteks sosial, konsep generik, kata kunci, bentuk relasi antar-struktur, dan pemikir (mencakup Aristoteles, Cicero, Hobbes, Locke, Montesquieu, Rousseau, Moralis Skotlandia [Ferguson, Hume, Smith], Kant, dan Thomas Paine). Klik untuk Slide


Minggu 3: Perkembangan Konsep CS Pengalaman Barat (masa modern lanjut [abad ke-19 dan ke-20])
Perkembangan konsep CS dikaji dalam lima elemen: konteks sosial, konsep generik, kata kunci, bentuk relasi antar-struktur, dan pemikir (mencakup Hegel, Marx, De Tocque-ville, Gramsci, Parsons, dan Habermas).



Minggu 4: Penggunaan Kontemporer (akhir abad ke-20)
Perkembangan konsep CS dikaji dalam lima elemen: konteks sosial, konsep generik, kata kunci, bentuk relasi antar-struktur, dan kelompok pemikir (mencakup aktivis, neo-liberal, dan posmo); Basis kode moral dalam tradisi CS (Klasik/Republikan/Komunitarian dan Liberal/Individualis/Universalis; dan Aktor/Institusi Kontemporer CS (gerakan sosial, organisasi non-pemerintah (ornop),
organisasi sosial, dan kelompok nasionalis dan agama. 



Minggu 5: Konsep CS Perspektif Islam: dasar legitimasi normatif 
Pola hubungan antara Islam dan CS (eksepsionalisme Barat, universalisme preskriptif, dan preskripsi adaptif); Dasar legitimasi normatif (keadaban, penghargaan terhadap perbedaan dan komitmen yang tegas terhadap manajemen konflik yang damai)—sintesis antara Sachedina, al-Hassan, al-Ansârî, al-Subaihî, dan Khatami.


Minggu 6: Konsep CS Perspektif Islam: dasar legitimasi teoritis dan historis (pengalaman masyara-kat Muslim)
Lima legitimasi teoritis untuk institusi CS (berbasis sekumpulan nilai-nilai dasar, mendahului negara, bertanggung jawab membangun tata sosial, lawan dari masyarakat alami (barbar & primitif), dan bukan lawan dari masyarakat agama) (al-Ansârî); Pengalaman formasi sosial masyarakat Muslim pra-modern sebagai dasar legitimasi historis CS, baik institusional (tiga institusi, seperti al-mujtama` al-madanî era Nabi), asosiasional (enam asosiasi kolektif, seperti ulama, pedagang, tarekat, dan gilda (serikat perajin), maupun ruang publik (ada tujuh, dari masjid, perguruan tinggi, sampai toko buku dan bazar)—sintesis al-‘Umari, Moussalli, al-Hassan, Engineer, el-Affendi, al-Subaihî, Ibrahim, dan Kamali.



Minggu 7: Membangun konsep CS perspektif Islam
Dibangun dari Model Sosiologis Masoud Kamali yang  disempurnakan dengan memasukkan komponen normatif, melengkapi komponen asosiatif dan prasyaratnya; (dilanjutkan dengan) Mengenal jenis-jenis CS Islam kontemporer (tradisional dan modern), baik dari komponen basis sosialnya maupun aktornya.




Jika ingin berkenan memesan buku sila klik link berikut  :

Mohon untuk  mengisi format order dibawah ini :

Nama :
Alamat :
No. Hp :
Judul buku : 
Jumlah Order :

Untuk ketentuan pengiriman dan lain-lain akan kami informasikan selanjutnya.